Friday, July 16, 2010

Permusuhan orang Yahudi Dan Nasrani Serta Larangan Mengikuti Mereka

وَلَن تَرۡضَىٰ عَنكَ ٱلۡيَہُودُ وَلَا ٱلنَّصَـٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَہُمۡ‌ۗ قُلۡ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلۡهُدَىٰ‌ۗ وَلَٮِٕنِ ٱتَّبَعۡتَ أَهۡوَآءَهُم بَعۡدَ ٱلَّذِى جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِ‌ۙ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ۬ وَلَا نَصِيرٍ (١٢٠)


“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (Wahai Muhammad) sehingga Engkau menurut ugama mereka (yang telah terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka): "Sesungguhnya petunjuk Allah (ugama Islam itulah petunjuk Yang benar)". dan Demi Sesungguhnya jika Engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka sesudah datangnya (wahyu Yang memberi) pengetahuan kepadamu (tentang kebenaran), maka tiadalah Engkau akan peroleh dari Allah (sesuatupun) Yang dapat mengawal dan memberi pertolongan kepada mu.”[Al Baqarah 2 : 120]

Penjelasan Ayat

a- Mengenai firman Allah s.w.t :

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (Wahai Muhammad) sehingga Engkau menurut ugama mereka (yang telah terpesong itu).”

Ibnu Jarir mengatakan :

“Yang dimaksud dengan firmanNYA itu adalah : ‘Hai Muhammad, orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan pernah rela kepadamu selamanya, kerana itu tidak usah lagi kau cari halyang dapat menjadikan mereka rela dan sejalan dengan mereka. Tetap arahkan perhatian mu untuk mencapai reda Allah dengan mengajak mereka kepada kebenaran yang kamu diutus dengannya.’ ”

b- Dan firman Allah s.w.t :

Katakanlah (kepada mereka): "Sesungguhnya petunjuk Allah (ugama Islam itulah petunjuk Yang benar".

Ertinya : “Katakanlah, wahai Muhammad, Sesungguhnya petunjuk Allah yang Dia telah mengutusku dengannya adalah petunjuk yang sebenarnya, iaitu agama lurus, benar, sempurna, dan menyeluruh.”

c- Firman Allah s.w.t :

“dan Demi Sesungguhnya jika Engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka sesudah datangnya (wahyu Yang memberi) pengetahuan kepadamu (tentang kebenaran), maka tiadalah Engkau akan peroleh dari Allah (sesuatupun) Yang dapat mengawal dan memberi pertolongan kepada mu.”

Dalam ayat tersebut terdapat ancaman keras bagi ummat yang mengikuti cara-cara orang yahudi dan nasrani setelah ummat ini mengetahui isi Al-Quran da As-Sunnah. Kita memohon perlindungan kepada Allahdari hal itu. Kithah (sasaran pembicaraan) dalam ayat ini ditujukan kepada Rasullullah s.a.w, tetapi perintahnya ditujukan kepada ummatnya.

Majoritis para fuqaha menggunakan firman Allah s.w.t : sehingga Engkau menurut ugama mereka”, sebagai dalil bahawa semua kekufuran itu adalah satu millah (agama), kerana Allah telah menggunakan kata millah dalam bentuk mufrad (tunggal) seperti juga di firmankan Allah s.w.t :

لَكُمۡ دِينُكُمۡ وَلِىَ دِينِ

"Bagi kamu ugama kamu, dan bagiku ugamaku".[Al Kaafiruun 109 : 6]

Berdasarkan hal itu, tidak ada saling mewarisi harta warisan antara ornag-orang muslim dngan orang-orang kafir. Sementara masing-masing dari mereka berhak mengambil warisan dari kaum kerabatanya baik yang satu agama maupun tidak (asal bukan beragama islam), kerna mereka semua adalah satu millah (kepercayaan). Ini merupakan pendapat Imam Syafie, Abu Hanifah dan Ahmad dalam sebiah riwayatnya.

Dalam riwayat lain Imam Ahmad berpendapat seperti Imam Malik : “Bahawasanya antara dua pemeluk iagama yang berbeza tidak boleh saling mewarisi, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Rasullullah s.a.w.”

Wallah hu a’alam.

Rujukan :

Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 Peneliti: DR. ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Pustaka Imam asy-Syafi’I, m/s 240-241

No comments:

Post a Comment