Friday, November 12, 2010

PENGHARAMAN SYIRIK MELALUI FIRMAN-NYA


وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡـًٔ۬ا‌ۖ

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” [An Nisaa’ 4:36]

¨إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٲلِكَ لِمَن يَشَآءُ‌ۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [An Nisaa’ 4:48]

¨إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٲلِكَ لِمَن يَشَآءُ‌ۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَـٰلاَۢ بَعِيدًا

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” [An Nisaa’ 4:116]

ô إِنَّهُ ۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَٮٰهُ ٱلنَّارُ‌ۖ وَمَا لِلظَّـٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٍ۬

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.[Al Maa-idah 5:72]

وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَتَخۡطَفُهُ ٱلطَّيۡرُ أَوۡ تَهۡوِى بِهِ ٱلرِّيحُ فِى مَكَانٍ۬ سَحِيقٍ۬

“Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.”[Al Hajj 22:31]

وَلَقَدۡ أُوحِىَ إِلَيۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكَ لَٮِٕنۡ أَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَ

Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.””[Az Zumar 39:65]

وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَـٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُ ۥ يَـٰبُنَىَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ‌ۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٌ۬

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"”.[Luqman 31:13]


Tafsir Ibnu Katsir Mengenai Syirik Kepada Allah :

Dalam Surah An Nisa (4) : 36, Ibnu Katsir menafsirkan bahawa; Allah s.wt memerintahkan untuk beribadah hanya kepadaNYA, yang tidak ada sekutu bagiNYA. Sebab, DIA lah Pencipta, Pemberi rezeki, Pemberi nikmat dan Pemberi Kurnia terhadap makhlukNYA, di dalam seluruh keadaan. Maka DIA lah yang berhak agar mereka mengESAkannya, dan tidak menyekutukanNYA dengan sesuatu pun dari makhlukNYA, sebagaimana sabda Nabi Muhammad s.w kepada Mu’adz Bin Jabal :

“Tahukah engkau, apa hak Allah atas hamba-hambaNYA?”

Mu’adz menjawab: “Allah dan RasulNYA lebih mengetahui.”

Beliau s.a.w bersabda : “Hendaknya mereka beribadah kepadaNYA dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun.”

Kemudian belusi bertanya lagi : “Tahukah engkau, apakah hak hamba atas Allah, jika mereka melakukannya?”

Beliau s.a.w menjawab : “Iaitu DIA tidak akan mengazab mereka.”(RJ1,jilid2,ms305)


Dalam surah An Nisa ayat 116; At Tirmidzi meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Tsuwair bin Abi Fakhitah Said bin ‘Alaqah dari bapanya, dari ‘Ali r.a, bahawa ia berkata :

“Tidak ada satu ayat pun di dalam Al Quran yang lebih aku cintai dari pada ayat ini :

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia,’ Beliau (At Tirmidzi) berkata : “Hadits ini Hasan gahrib.”

Firman Nya : “Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya,” maka bererti ia menempuh jalan yang tidak haq, sesat dari petunjuk, jauh dari kebenaran, membinasakan, membinasakan dan merugikan dirinya di dunia dan akhirat serta kehilangan kebahagian dunia dan akhirat. (RJ1,jilid2,ms410)


Dalam surah Al Maa-idah ayat 5, Ibnu katsir merujuk kepada hadits sahih, Nabi s.a.w pernah mengutus seorang penyeru untuk menyeru kepada semua orang :

“Adapun Surga itu tidak akan di masuki, kecuali oleh jiw yang muslim.”

Sedangkan dalam lafaz lain disebutkan : Jiwa yang mukmin (beriman).”

Oleh kerana itu Allah s.w.t memberitahukan tentang Al Masih. ‘Isa berkata kepada Bani Israil : “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya adalah adalah neraka.” Maksudnya, di sisi Allah ia tidak mendapatkan seorang pun yang dapat menolong, membantu dan menyelamatkannya dari apa yang ia derita.(RJ1,jilid3,ms128)

Tafsirnya dalam surah Luqman ayat ke 13, dalam periwayatan Al Bukhari bahawa Abdullah berkata : Ketika turun : ‘Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik).’ [Al An’aam:82]. Hal tersebut membuat keresahan terhadap para sahabat Rasulullah s.a.w,

dan mereka bertanya : “Siapakah di antara kami yang tidak mencampur keimanannya dengan kezaliman?”

lalu Rasulullah sa.w bersabda : “Sesungguhnya bukan demikian di maksudkan. Apakah engkau tidak mendengar perkataan Luqman : ‘Hai anak ku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.’” [HR. Muslim dari hadis Al Masy] – RJ1, jilid7,ms205

Bersambung ke SABDA RASULULLAH MENGENAI LARANGAN MENSYIRIKKAN ALLAH

Rujukan :

Rj1- Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2,3,7, Peneliti: DR. ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Pustaka Imam asy-Syafi’I,

No comments:

Post a Comment